Rusia dan Tiongkok berseru kepada Iran supaya menaati permufakatan nuklir
(VOVWORLD) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Mohammad Javad Zarif, pada Senin (1/7), telah memberitahukan bahwa negara ini telah melampaui tarap yang ditetapkan 300 kg cadangan uranium menurut permufakatan Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA).
Menlu Rusia, Sergei Lavrov (Foto: AFP/ VNA) |
Dia juga memperingatkat bahwa Iran akan mengayakan uranium di tingkat lebih dari 3,67% kalau negara-negara Eropa tidak bisa menyelamatkan permufakatan nuklir.
Untuk memberikan reaksi terhadap pidato Menlu Iran ini, Menlu Rusia, Sergei Lavrov, pada Selasa (2/7), telah berseru kepada Iran supaya “jangan emosional digunggul” dan terus menaati permufakatan nuklir.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tiongkok, Geng Shuang, pada Selasa (2/7), telah menyesalkan keputusan Iran, tetapi mengatakan bahwa tekanan maksimal dari Amerika Serikat (AS) adalah sebab-musabab dari situasi tegang sekarang ini. Tiongkok berseru kepada semua pihak supaya mempelajari masalah ini dengan prospek jangka panjang dan komprehensif, saling mengekang dan mempertahankan permufakatan JCPOA untuk menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut lagi.