(VOVWORLD) - Ketika berbicara kepada kalangan pers, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov dan Menlu Tiongkok, Wang Yi, pada Rabu (27/2), menentang intervensi militer terhadap situasi Venezuela.
Ilustri (Foto: VNA) |
Menlu Rusia, Sergei Lavrov menunjukkan bahwa Rusia melihat niat menciptakan dalih untuk melakukan intervensi militer pada Venezuela. Dia menegaskan bahwa Moskow memantau secara ketat perkembangan di Venezuela, bersamaan itu bekerja sama dengan semua negara yang sudah menyatakan kecemasan tentang kemungkinan terjadinya skenario ini.
Setuju dengan pandangan tersebut, Menlu Tiongkok, Wang Yi menegaskan bahwa masalah-masalah Venezuela perlu dipecahkan oleh warga negara ini sendiri melalui dialog. Dia menekankan bahwa Beijing menentang solusi militer dalam masalah ini.
Bersangkutan dengan masalah Venezuela, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (27/2), menyampaikan tuntutan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melakukan perdebatan dan pemungutan suara pada Kamis (28/2) tentang rancangan resolusi yang berseru supaya mengadakan satu pilpres baru di Venezuela.
Sementara itu, Franciscco Barbosa Delgado, Penasehat hak asasi manusia Presiden Kolombia, memberitahukan bahwa Kolombia memutuskan memperpanjang penutupan perbatasan dengan Venezuela tanpa batas waktu hingga bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan berhenti.