(VOVworld) - Pada Jumat (7 Maret), Wakil Tetap Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vitaly Churkin memberitahukan: Rusia telah menyerukan kepada PBB supaya memberikan bantuan untuk memulai investigasi terhadap kasus yang bersangkutan dengan kabar bahwa salah seorang benggolan pasukan oposisi di Ukraina telah menyewa para penembak memberikan tembakan terhadap penduduk di lapangan Pusat ibu kota Kiev dalam berbagai demonstrasi di sini pada Februari tahun 2014.
Pada hari yang sama, Kanselir Jerman, Angela Markel juga menyatakan perlunya melakukan investigasi dan menjelaskan siapa yang menggunakan kekerasan di Kiev pada waktu berlangsungnya demonstrasi dan siapa yang membunuh para penduduk.
Dalam satu perkembangan lain, ketika berbicara setelah pembicaraan per telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan bahwa masih ada perbedaan pendapat antara Rusia dan Amerika Serikat dalam cara mendekati dan menilai krisis di Ukraina. Pernyataan Istana Kremlyn pada Jumat (7 Maret) menunjukkan bahwa pemerintah baru di Kiev telah
“memaksakan keputusan- keputusan yang sama sekali menyalahi hukum terhadap kawasan Timur, Tenggara dan zona otonomi Krimea”.
Sementara itu, satu sumber berita Pemerintah Jepang memberitahukan bahwa pada hari yang sama, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah melakukan stau pembicaraan per telepon dengan Presiden AS, Barack Obama tentang situasi Ukraina. Setelah pembicaraan per telepon itu, Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe telah sepakat menganggap bahwa intervensi Rusia pada Ukraina sedang mengancam perdamaian dunia./.