(VOVWORLD) - Konferensi meja bundar: “APEC 2017: Hasil, masalah dan prospek pasca tahun 2020” telah diadakan pada Senin (23 Oktober) di Moskwa, Ibukota Rusia.
Panorama Konferensi tersebut . (Foto: Tam Hang/ Kantor Berita Vietnam) |
Kira-kira 20 referat yang disampaikan pada konferensi ini memanifestasikan cara pendekatan ilimah dan bersifat sangat mendasar dari kalangan ahli Rusia terhadap masalah kerjasama dalam kerangka APEC, di antaranya posisi istimewa diberikan kepada kerjasama dengan Vietnam seperti pintu masuk ASEAN pada khususnya dan Asia pada umumnya. Masalah-masalah dalam kerjasama Rusia-Vietnam dianalisis dari segi alasan, tujuan, pengarahan dan kenyataan sampai prospek. Partisipasi Vietnam dengan martabat sebagai negeri tuan rumah dan Rusia pada Konferensi Tingkat Tinggi APEC yang akan datang di kota Da Nang, Vietnam Tengah telah mendapat penilaian tinggi di sudut ekonomi maupun politik pada latar belakang Rusia perlu menganekaragamkan lebih lanjut lagi permufakatan-permufakatan perdagangan, mengusahakan dan menduduki pasar, sedangkan Vietnam sedang menghadapi peluang yang kondusif untuk masuk ke satu pasar yang sangat luas yaitu Uni Ekonomi Eurasia dengan perekonomian Rusia sebagai lokomotif.
Valery Sorokin, pejabat senior APEC dari Rusia, kepala delegasi Konferensi Pejabat Senior (SOM) dari Rusia memberitahukan bahwa dia sangat menilai tinggi pekerjaan negeri tuan rumah Vietnam dalam menyelenggarakanKonferensi Tingkat Tinggi APEC 2017. Menurut Valery Sorokin, pihak Rusia sangat memperhatikan gagasan-gagasan yang diberikan Vietnam, di antaran secara khusus memperhatikan penyusunan program-programaksi bersama dalam kerangka APEC untuk memperkokoh perkembangan yang bersifat mencakup tentang ekonomi, keuangan dan sosial. Meski masih ada kekosongan dalam proyek integrasi Asia dari Rusia, namun prospek tentang hasil-guna ekonomi dari APEC maupun dalam kerjasama bilateral Rusia-Vietnam, peranan Vietnam dalam kebijakan mengarah ke Timur sangat mendapatkan kepercayaan dari kalangan ahli