(VOVworld) – Perkembangan di semenanjung Korea ada bahaya menghadapi akibat-akibat yang menyedihkan. Demikianlah peringatan yang dikeluarkan oleh Jurubicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova dalam jumpa pers, Rabu (19/4).
Jurubicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova
(Foto: Internet)
Jurubicara ini juga menunjukkan bahwa AS dan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) sedang mengeluarkan ancaman-ancaman tentang serangan satu sama lain dengan senjata pemusnah massal, sementara itu masalah ini bisa ditangani melalui perundingan, berdasarkan pada hukum internasional, sejarah dan pengalaman yang sudah ada. Pada hari yang sama, fihak Rusia telah menghalangi satu pernyataan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengutuk uji coba rudal terkini yang dilakukan oleh RDRK. Kongkritnya ialah, dalam draft pernyataan baru, DK PBB sekali lagi mengancam akan mengenakan “sanksi-sansi keras”. Akan tetapi, fihak Rusia menginginkan agar pernyataan baru ini menekankan perlunya ada solusi melalui dialog.
Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, Rabu (19/4), mengancam bahwa RDRK jangan menantang tekad tentara AS, bersamaan itu berkomitmen akan memberikan balasan “yang kuat dan berhasil-guna” terhadap semua serangan yang menggunakan senjata konvensional atau senjata nuklir.