Rusia mencela AS dan Inggris yang memberikan tekanan terhadap investigasi mantan mata-mata Sergei Skripal
(VOVWORLD) - Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Inggris menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar dari Inggris terhadap Rusia yang bersangkutan dengan serangan racun terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal dan anak perempuan-nya di Inggris serta pengenaan kembali sanksi-sanksi Amerika Serikat (AS) adalah bertujuan memberikan tekanan terhadap investigasi.
Mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal (kiri) dan anak perempuan-nya (Fot: AFP/VNA) |
Juru bicara Kedubes Rusia menunjukkan bahwa AS tidak punya alasan untuk terus mengenakan sanksi-sanksi terhadap Rusia dan merasa menyesal ketika AS mendukung kebijakan yang kurang transparan dari Pemerintah Inggris bersangkutan dengan investigasi serangan racun di Kota Salisbury.
Pada hari yang sama, Juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov memberitahukan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin telah berbahas dengan para anggota Dewan Keamanan Federasi Rusia tentang sanksi-sanksi baru AS terhadap Rusia. Dalam pertemuan tersebut, baik Presiden Vladimir Putin maupun para anggota Dewan tersebut telah mencela sanksi-sanksi terkini dari AS “yang sepenuhnya ilegal” dan bertentangan dengan hukum internasional.
Juga pada Jumat (10 Agustus), Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov dan timpalannya dari AS, Menlu Mike Pompeo telah mengadakan pembicaraan telepon pada latar belakang hubungan antara dua negara sedang mengalami ketegangan setelah Washington mengenakan sanksi-sanksi baru terhadap Moskow. Dalam pembicaraan telepon tersebut, Menlu Sergei Lavrov menegaskan pendirian Moskow “sepenuhnya menentang” sanksi-sanksi baru yang dikenakan oleh AS terhadap Rusia. Selain itu, kedua fihak juga membahas situasi Suriah.