Rusia mencela rencana perdamaian dari Presiden Ukraina.
(VOVworld) – Sebagian besar butir-butir dalam rencana perdamaian yang direkomendasikan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mempunyai warna sebagai satu ultimatum, tidak ada hal poros yaitu dialog dan hal tersebut bertentangan dengan permufakatan Jenewa pada 17 April lalu. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov pada Sabtu (21 Juni) ini.
Menlu Rusia, Sergei Lavrov
(Foto: vietnamnet.vn)
Menlu Sergei Lavrov menyatakan kecemasan karena bersamaan dengan pengumuman rencana perdamaian, operasi militer tetap diperkuat. Sebelumnya, Menlu Sergei Lavrov juga menunjukkan bahwa negara-negara Barat telah menerima tanggung jawab dalam mempertahankan kestabilan di Ukraina dan hal ini harus dilaksanakan dengan langkah-langkah yang kongkrit. Pada hari yang sama, Komite Investigasi Federasi Rusia mengumumkan perintah pemburuan internasional terhadap Menteri Dalam Negeri sementara Ukraina, Arsen Avakov dan Gubernur provinsi Dnepropetrovsk, Igor Kolomoisky. Selain itu, Badan Investigasi Rusia sedang mengkonfirmasikan nama para komandan dan sertadu tentara Ukraina, Tim Pengawal Nasional Ukraina dan organisasi sayap kanan yang bersangkutan dengan operasi sanksi terhadap para demonstran yang menuntut federalisasi di Ukraina Tenggara sehingga menewaskan banyak penduduk sipil. Sementara itu, walaupun perintah gencatan senjata telah diumumkan Presiden Ukraian, Petro Poroshenko, tapi suara tembakan tetap terdengar di bagian Ukriana Timur. Serdadu Ukraina telah melepaskan tembakan terhadap satu koridor di Lugansk dan menembakkan meriam ke arah Federasi Rusia. Pihak Rusia telah menutup koridor ini setelah itu./.