Rusia mendesak para pengamat PBB supaya tidak meninggalkan di Suriah
(VOVworld) - Pada Rabu 15 Agustus, Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak perutusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) supaya tidak meninggalkan Suriah lagi karena beranggapan bahwa kalau perutusan menarik diri dari Suriah akan menimbulkan “
akibat yang teramat serius” terhadap negara Timur Tengah ini.
Perutusan PBB di Suriah.
(Foto: internet).
Pengumuman dari Biro Informasi, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia mengatakan bahwa PBB mungkin bisa mengubah bentuk kegiatan supaya sesuai dengan situasi nyata dan hadirnya perutusan PBB mempunyai arti amat penting dalam memasok informasi langsung tentang situasi yang sedang berlangsung di Suriah. Oleh karena itu, Rusia mendukung terus memperpanjang waktu misi perutusan PBB di Suriah (UNSMIS), setelah perutusan ini sekali diperpanjang waktu aktivitas pada 30 Juli lalu.
Pada hari yang sama, Menlu Rusia Sergei Lavrov memperingatkan akan tidak mengizinkan negara-negara adi kuasa Barat menghancrukan permufakatan alih politik untuk menghentikan bentrokan yang semakin bereskalai di Suriah yang dipermufakatkan pada akhir bulan Juni lalu di Jenewa (Swiss). Ketika berbicara dalam kunjungan di Belarus, Menlu Lavrov beranggapan bahwa “
semua yang sudah tercapai di Jenewa adalah tidak bisa dimusnahkan”. Menlu Sergei Lavrov menegaskan bahwa Moskwa sedang menunngu jawasan dari negara-negara Barat./.