(VOVworld) – Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Sabtu (19 Juli) melakukan pembicaraan per telepon dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rute, diantaranya, dua pihak menekankan harus membuka satu investigasi bersifat internasional dan dipimpin oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dengan partisipasi semua pihak yang bersangkutan dengan kasus jatuhnya pesawat terbang Boeing-777 yang berkode MH-17 dari Perusahaan Penerbangan Nasional Malaysia di Ukraina Timur. Dua pihak juga menekankan harus menjamin aktivitas para pengamat OSCE dan para pakar internasional harus dapat mendekati tempat terjadi kecelakaan.
Tempat jatuhnya pesawat terbang MH-17 dari Malaysia
(Foto: ttxva.net)
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov melakukan pembicaraan per telepon dengan timpalannya dari Amerika Serikat, John Kerry. Kemlu Rusia memberitahukan bahwa kedua Menlu sepakat harus menjamin satu investigasi internasional yang terbuka, independen dan obyektif dengan peranan dominan dari ICAO dan partisipasi semua orang yang bersedia membantu menegakkan kenyataan. Dua pihak juga sepakat bahwa semua bukti yang terdiri dari kotak hitam harus diberikan untuk melakukan investigasi internasional, dalam pada itu, para pakar internasional harus mendapat jaminan untuk mendekati tempat terjadi kecelakaan.
Kemlu Rusia juga menekankan manfaat sebaliknya dalam pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh beberapa negara tentang sebab kecelakaan yang bisa menimbulkan tekanan terhadap investigasi internasional.
Dalam pada itu, pada Sabtu (19 Juli), telah ada 130 pakar dari Malaysia telah tiba di Ukraina untuk ikut serta dalam investigasi./.