Rusia menganggap sanksi-sanksi yang dikenakan AS sebagai pernyataan perang ekonomi
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry Medvedev, Jumat (10/8), memperingatkan bahwa Moskow akan menganggap sanksi-sanksi yang dikenai Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia bersangkutan dengan serangan racun terhadap mantan mata-mata, Sergei Skripal dan anak perempuannya di Inggris sebagai satu pernyataan perang ekonomi.
PM Rusia, Dmitry Medvedev (Foto: Sputnik)
|
Media Rusia mengutip pidato PM Dmitry Medvedev dalam kunjungan-nya di kawasan Kamchatka yang menunjukkan bahwa “Kalau sesuatu perintah larangan dikenakan terhadap aktivitas-aktivitas bank atau penggunaan semua jenis mata uang, maka bisa menyebut-nya secara jelas sebagai satu pernyataan perang ekonomi”. Dia menambahkan: “Dan kalau perlu, harus memberikan balasan terhadap perang ini di segi ekonomi, politik serta cara-cara yang lain”. PM Rusia menekankan bahwa “sahabat-sahabat AS kita perlu memahami hal ini”.
AS, Rabu (8/8), menyatakan akan mengenakan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia setelah Washington menyimpulkan bahwa Moskow telah menggunakan zat beracun saraf terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal dan anak perempuannya di Inggris. Menurut rencana, sanksi-sanksi baru yang dikenai oleh AS terhadap Rusia ini akan menjadi efektif pada 22/8 ini.