Menlu Rusia, Sergei Lavrov (Foto: Kantor Berita Vietnam)

Ketika berbicara di depan kalangan pers menjelang Konferensi Menteri Dewan Kutub Utara di negara bagian Alaska, AS, Menlu Sergei Lavrov memberitahukan tidak mengecualikan kemungkinan ikut sertanya AS dengan peranan sebagai pengamat di zona-zona pengurangan ketegangan di Suriah, tapi menekankan bahwa hal itu perlu disetujui oleh semua fihak termasuk Pemerintah negara Timur Tengah ini. Menurut dia, setelah waktu 10-12 hari lagi, akan berlangsung pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh para pakar Rusia, Turki dan Iran-negeri-negeri sponsor gencatan senjata di Suriah untuk membahas masalah-masalah kongkrit tentang pembentukan zona-zona tersebut, termasuk zona-zona aman disekitar berbagai zona pengurangan ketegangan, pos pemeriksaan dan pos kontrol.

Sementara itu, ketika berbicara di depan kanal televisi ONT dari Belarus, Presiden Suriah Bashar al-Assad, pada Kamis (11 Mei) menekankan: Gagasan membentuk zona-zona pengurangan ketegangan di negara ini merupakan tepat dan menyatakan bahwa untuk mencapai hasil kongkrit memerlukan waktu. Menurut Presiden Bashar al-Assad, tujuan membentuk zona-zona itu bertujuan membela warga sipil dan menciptakan syarat kepada pasukan yang bertentangan untuk menandatangani permufakatan gencatan senjata dengan Pemerintah Damaskus, bersamaan itu menghentikan pertambahan darah guna mendorong proses politik untuk memecahkan krisis yang  telah memakan waktu lebih dari 6 tahun ini di Suriah.