(VOVworld) – Demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia pada hari Jumat, (7 Maret). Pernyataan ini dikeluarkan setelah sidang luar biasa Dewan Eropa pada Kamis, (6 Maret) di Brussels tentang situasi Ukraina, diantaranya mengumumkan beberapa langkah sanksi terhadap Rusia.
Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov
(Foto: vietnamplus.vn)
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pada saat komunitas internasional sedang berupaya mengusahakan solusi bagi kriris Ukraina, Uniserius Eropa (EU) telah mengambil pendirian yang sangat tidak konstruktif ketika menolak kerjasama dengan Rusia atas masalah-masalah yang penting bagi penduduk dan kalangan badan usaha dua pihak. Rusia tidak menerima ancaman atau sanksi, akan tetapi, kalau ia dilaksanakan dalam kenyataan, Rusia akan memberikan balasan.
Dalam pada itu, pada Jumat, (7 Maret), juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Martin Nesirky memberitahukan bahwa Kepala PBB mengimbau kepada semua pihak di Ukraina, termasuk negara otonomi Krimea supaya berlaku tenang dalam masalah negara republik ini melakukan referendum tentang apakah memisahkan diri dari Ukraina untuk masuk Rusia atau tidak.PBB menganggap keputusan Parlemen Krimea yang mengesahkan rencana mengadakan referendum pada tanggal 16 Maret ini adalah “perkembangan yang dan patut dicemaskan”. Akan tetapi, Martin Nesirky tidak menegaskan bahwa PBB menganggap referendum di Krimea adalah bertentangan dengan hukum internasional atau bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Ukraina seperti yang sedang diuar-uarkan oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat.
Yang bersangkutan dengan pernyataan Amerika Serikat dan Barat bahwa referendum di Krimea adalah tidak sah, pada Jumat, (7 Maret), Ketua Dewan Federal Rusia, Valentina Matvienko menegaskan bahwa keputusan melakukan referendum adalah hak yang sah dari Parlemen yang dipilih secara sah di Krimea. Menlu Rusia, Sergei Lavrov memperingatkan timpalannya dari Amerika Serikat, John Kerry bahwa jangan bertindak secara tergesa-gesa atau mengenakan sanksi terhadap Rusia. Juru bicara Presiden Rusia, bapak Dmitry Peskov memberitahukan bahwa tanpa memperdulikan perselisihan yang mendalam terhadap Barat dalam masalah Ukraina, Rusia berharap akan tidak terjadi perang dingin baru./.