(VOVWORLD) - Dalam pernyataan pada Selasa (28 Maret), Istana Kremlin menyatakan, Rusia akan terus mendorong investigasi internasional terhadap ledakan pipa Nord Stream 1 dan 2 di Laut Baltik pada tahun lalu.
 Juru Bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov (Foto; AFP/VNA) |
Juru Bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov, memberitahukan bahwa Rusia menyesalkan tentang perihal Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tidak mengesahkan resolusi yang direkomendasikan Rusia dan Tiongkok mengenai investigasi internasional terhadap ledakan-ledakan di pipa gas Nord Stream, tetapi menekankan bahwa Rusia akan terus berupaya memulai satu investigasi internasional terhadap kasus ini.
Pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menilai bahwa upaya Moskwa untuk menggerakkan DK PBB membuka investigasi independen terhadap ledakan-ledakan merupakan pilihan penting dalam proses mencari kebenaran.
Sebelumnya, pada tgl 27 Maret, DK PBB tidak mengesahkan rancangan resolusi yang mengimbau Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres membentuk komite investigasi internasional untuk menyelidiki secara menyeluruh, transparan, dan substantif sabotase pipa-pipa gas Nord Stream. Menurut hasil pemungutan suara di DK PBB, rancangan resolusi tersebut mendapat suara dukungan dari Rusia, Tiongkok, dan Brasil, 12 anggota lainnya memberikan suara blanko. Menurut ketentuan, agar satu rancangan resolusi disahkan di DK PBB dibutuhkan setidaknya 9 suara dukungan dan tidak ada suara veto dari para anggota tetap (yang meliputi Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan Tiongkok).