Sahabat internasional aktif mendukung Vietnam mencalonkan diri sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB
(VOVWORLD) - Persidangan ke-73 Majelis Umum (MU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada tanggal 7/6 mendatang akan melakukan pemungutan suara bagi 5 posisi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, di antaranya ada satu posisi untuk kelompok negara-negara Asia-Pasifik dan sekarang Vietnam merupakan calon tunggal yang mewakili kelompok ini.
Dubes Dang Dinh Quy menjawab interviu (Ilustrasi) (Foto: Hoai Thanh/VNA) |
Dalam wawancara kepada Deputi Menteri, Duta Besar (Dubes), Kepala Perwakilan Vietnam di PBB, Dang Dinh Quy tentang berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi Vietnam ketika hanya tinggal lebih sepekan lagi akan berlangsung pemungutan suara serta hal yang perlu dilaksanakan Vietnam ketika dipilih menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB masa bakti 2020-2021 dari tanggal 1/1/2020, dia memberitahukan bahwa sampai saat ini, Vietnam telah mendapat dukungan lebih dari 120 negara yang berkomitmen dengan naskah dan dukungan kira-kira 30-40 negara dengan komitmen. Namun dengan ketentuan Dewan Pemungutan Suara DK PBB, hanya ada 2/3 jumlah suara dukungan saja , Vietnam akan terpilih, maka bisa dikatakan bahwa sampai saat ini, kemungkinan Vietnam menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB sangat tinggi.
Sehubungan dengan peristiwa ini, wartawan tetap Kantor Berita Vietnam di New York, Amerika Serikat telah melakukan wawancara kepada Dubes, Kepala Perwakilan Swedia di PBB, Olof Skoog tentang pengalaman-pengalaman Swedia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB. Pada wawancara tersebut, Dubes Olof Skoog menyatakan bahwa Vietnam sekarang sedang memiliki posisi yang sangat kondusif untuk menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB pada pemilihan mendatang. Dia menilai Vietnam sangat sesuai untuk memegang jabatan tersebut.
Sedangkan dalam warwancara kepada jurnalis George Alan Baumgarten, seorang yang secara khusus menulis tentang PBB telah mendukung pencalonan Vietnam sebagai wakil dari negara-negara Asia-Pasifik menjadi Anggota Titak Tetap DK PBB masa bakti 2020-2021. Dia menyatakan bahwa Vietnam menjadi anggota PBB akan merupakan hal yang sangat bernilai bagi DK PBB karena pasti bahwa Vietnam bisa memberikanbanyak sumbangan pendapat dalam masalah-masalah yang panas dan baru muncul seperti situasi kekerasan di Afrika, khususnya negara-negara Republik Afrika Tengah, Republik Mali, Republik Kongo dan masalah-masalah yang sedang dihadapi kawasan Timur Tengah.