(VOVWORLD) - Pada Jumat malam (22 Maret), Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) menyatakan bahwa 60 orang telah tewas dan lebih dari 145 orang terluka dalam serangan di pusat perbelanjaan Crocus, Moskow. Serangan itu terjadi pada sekitar pukul 20.00 (waktu Moskow, yaitu pukul 24.00 waktu Hanoi), sebelum pembukaan malam konser dari satu band rock Rusia.
Serangan teror terjadi di pusat pembelanjaan Crocus, Moscow |
Pasukan fungsional Rusia telah dengan cepat tiba di lapangan dan melanjutkan pekerjaan SAR dan bantuan kepada korban yang luka-luka.
Pada Sabtu pagi (23 Maret), Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengadakan sidang dengan pimpinan badan-badan pelaksanaan hukum tentang situasi darurat setelah serangan teror yang berlumuran darah tersebut. Dia telah menyatakan ucapan belasungkawa kepada keluarga para korban dan menginginkan agar orang-orang yang terluka cepat sembuh.
Komite Investigasi Federasi Rusia telah membuka kasus pidana terkait serangan teroris. Langkah-langkah keamanan telah ditingkatkan di bandara, stasiun kereta api, tempat-tempat ramai di Moskow dan beberapa daerah lain di Federasi Rusia. Komite tersebut memberitahukan: “Jumlah korban bisa terus meningkat”. Juru Bicara komite ini menganggap bahwa sekarang masih terlalu dini untuk menginformasikan para pelaku serangan.
Menurut sumber-sumber berita dari Barat, Organisasi yang menamakan diri sebagai Negara Islam (IS) telah mengakui berdiri di belakang serangan ini.
PBB menyampaikan belasungkawa kepada para korban serangan tersebut dan mengatakan pihaknya terus memantau insiden tersebut dengan cermat. AS, Belarus, Mesir, Kazakhstan, Azerbaijan, Kyrgyzstan, Italia, Serbia, Jerman, Luksemburg, Qatar, Kuba, Palestina... dan banyak negara lainnya telah menyampaikan belasungkawa dan mencela kasus ini.
Vietnam juga mengutuk serangan teror ini dan menyatakan belasungkawan terhadap pemerintah, rakyat Rusia dan keluarga para korban.