(VOVWORLD) - Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV) Nguyen Phu Trong adalah seorang revolusioner dan pemikir besar dari Vietnam. Demikianlah penilaian Profesor Hua Liping, Direktur Pusat Penelitian Asia Tenggara dari Institut Ilmu Sosial Tiongkok.
Informasi tentang wafatnya Sekjen Nguyen Phu Trong telah mengejutkan kalangan sarjana peneliti ilmu tentang Vietnam dan Asia Tenggara di Tiongkok. Profesor Hua Liping, Direktur Pusat Penelitian Asia Tenggara dari Institut Ilmu Sosial Tiongkok, dalam keterangannya kepada wartawan Vietnam di Beijing, pada tanggal 20 Juli, telah tidak bisa menyembunyikan keharuannya:
“Sebagai seorang sarjana yang meneliti masalah-masaslah ASEAN selama bertahun-tahun, saya sangat terkejut dan sedih atas wafatnya Sekjen Nguyen Phu Trong. Menurut saya, Beliau adalah seorang revolusioner, ahli strategi dan pemikir agung. Beliau tidak hanya memberikan kontribusi besar bagi usaha pembaruan dan buka pintu dari Vietnam saja, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat penting bagi hubungan antara Tiongkok dan Vietnam. Oleh karena itu, sebagai para sarjana yang meneliti masalah-masalah ASEAN, di antaranya ada Vietnam, kami sangat menyesalkan atas wafatnya. Sekjen Nguyen Phu Trong telah meninggalkan aset politik yang sangat besar bagi Vietnam dan komunitas internasional”.
Profesor Hua Liping, Direktur Pusat Penelitian Asia Tenggara dari Institut Ilmu Sosial Tiongkok (Foto: VOV di Tiongkok) |
Profesor Hua Liping beranggapan bahwa dianugerahinya Bintang Kuning kepada Sekjen Nguyen Phu Trong, Penghargaan yang paling bernilai dari Partai dan Negara Vietnam, merupakan catatan terhadap semua kontribusi menonjol dalam pembaruan teori tentang pembangunan Partai, manajemen Tanah Air dan sosial, tentang perekonomian pasar berorientasi sosialis, serta tentang pembangunan dan pengembangan kebudayaan. Pandangan Sekjen Nguyen Phu Trong dalam mengambil rakyat sebagai sentral, semuanya berasal dari kebutuhan dan kepentingan rakyat yang sangat praksis dan sesuai dengan kondisi serta perkembangan Vietnam.
Dalam hubungan Vietnam-Tiongkok, Profesor Hua Liping beranggapan bahwa dengan peranan sebagai Kepala dua Partai, Pemimpin tertinggi kedua negara, Sekjen Nguyen Phu Trong dan Sekjen Xi Jinping telah mengembangkan peranan pertukaran kanal Partai, memperkuat kepercayaan politik, menciptakan fondasi yang mantap bagi kerja sama antara dua negara dan rakyat dua negeri, mendorong hubungan Vietnam-Tiongkok berkembang secara stabil dan sehat:
“Sekjen Nguyen Phu Trong dan Sekjen Xi Jinping sendiri telah menjadi teladan, pengemudi dan pemimpin hubungan antara dua partai, dua negara, mempertahankan arahan hubungan bilateral. Hal ini memainkan satu peranan sangat penting yang bersifat memimpin dalam hubungan kemitraan kerja sama strategis serta Komunitas berbagi masa depan bersama Tiongkok-Vietnam”.