(VOVworld) – Atas undangan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV) Nguyen Phu Trong dan delegasi tingkat tinggi Vietnam telah tiba di ibukota Tokyo, memulai kunjungan resmi di Jepang. Pada pukul 16.00 Selasa (15 September), waktu lokal, upacara penyambutan resmi Sekjen Nguyen Phu Trong dan delegasi tingkat tinggi Vietnam diadakan dengan khidmat di Wisma Tamu Nasional Akasaka. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memimpin upacara penyambutan ini
Panorama upacara penyambutan resmi Sekjen Nguyen Phu Trong
(Foto: vov. vn)
Segera setelah upacara penyambutan tersebut, di Wisma Tamu Nasional Jepang, Sekjen Nguyen Phu Trong telah menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Fumio Kishida. Sekjen Nguyen Phu Trong menegaskan: Vietnam dengan konsisten menganggap Jepang sebagai mitra penting primer, meminta kepada Menlu Jepang supaya terus mendukung dan mendorong langkah-langkah untuk memperkuat kepercayaan politik, konektivitas dua perekonomian, bantuan perkembangan yang berkesinambungan dari Vietnam, memperkuat koordinasi antara dua negara dalam masalah-masalah regional dan internasional
Pada pihaknya, Menlu Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa kunjungan resmi Sekjen Nguyen Phu Trong di Jepang kali ini menunjukkan bahwa Vietnam sangat menghargai hubungan dengan Jepang. Dia juga memberitahukan: Jepang akan memperkuat kerjasama dengan Vietnam demi perdamaian dan stabilitas di Laut Timur, terus memberikan bantuan perkembangan resmi ODA untuk mengembangkan infrastruktur perhubungan di Vietnam dan berharap supaya Vietnam tidak henti-hentinya mempertahankan kerjasama dengan Jepang pada waktu mendatang. Menlu Jepang juga menegaskan akan terus berupaya mendorong hubungan kemitraan strategis yang ekstensif dan intensif antara dua negara semakin berkembang.
Dalam kunjungan ini, Sekjen Nguyen Phu Trong akan melakukan pembicaraan dan pertemuan dengan pemimpin Pemerintah, Parlemen, berbagai Partai Politik Jepang dan grup-grup ekonomi besar, diantaranya berfokus pada 3 aksentuasi titik berat yaitu mendorong konektivitas dua perekonomian, memperkuat kepercayaan politik dan memperhebat kerjasama dalam masalah internasional dan regional.