Sekjen PBB Ban Ki-moon mencela negara-negara pemasok senjata kepada Suriah
(VOVworld) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon pada Rabu 4 September telah mencela negara-negara pemasok senjata kepada faksi-faksi di Suriah sehingga menjerumuskan negara ini menghadapi lebih banyak kesengsaraan dan dipojokkan pada akibat yang tak terdugakan karena perang saudara di negara ini semakin meningkat dan melanda luas. Sekjen PBB juga mencela baik pemerintah Suriah maupun pihak oposisi di Negara ini yang melanggar hak asasi manusia dalam skala yang luas, diantaranya ada penganiayaan dan eksekusi terhadap para tahanan serta tidak bisa melindungi penduduk sipil.
Sekjen PBB Ban Ki-moon
(Foto: unmultimedia.org)
Ketika berbicara di depan Majelis Umum PBB, Sekjen Ban Ki-moon juga mengimbau kepada kedua pihak supaya menghentikan perang dan mendesak semua Negara di dunia supaya bersatu untuk mengajukan gagasan yang bisa menghentikan bentrokan yang sudah memakan waktu selama 18 bulan ini di Negara Timur Tengah tersebut. Sekjen Ban Ki-moon menilai bahwa krisis kemanusiaan yang disebabkan peperangan di Suriah adalah “sangat serius dan sedang berkecenderungan menjadi lebih buruk”. Sekjen ban Ki-moon juga memberitahukan bahwa pada Agustus 2012 ada kira-kira 100.000 warga Suriah menerobos garis perbatasan untuk mengungsi dan ini merupakan angka yang paling besar sejak bentrokan di Suriah meledak pada awal tahun lalu.
Pada hari yang sama, Utusan khusus bersama PBB – Liga Arab Lakhdar Brahimi menyatakan bahwa “Masa depan Suriah akan dibangun oleh rakyat negeri ini sendiri jadi bukan oleh orang lain”. Dukungan dari komunitas internasional adalah tidak bisa kurang dan bersifat mendesak”. Dia berpendapat bahwa proses politik yang dilakukan rakyat Suriah akan mendatangkan satu proses transisi yang menghormati keinginan yang sah dadri rakyat serta membolehkan mereka untuk memutuskan masa depan sendiri secara indipenden dan demokratis. Pemerintah Suriah juga menegaskan akan bekerjasama secara penuh dengan Braihimi guna menghentikan krisis yang memakan waktu selama 18 bulan ini.
Bentrokan tetap meningkat di Suriah
(Foto: baocongan.org)
Sementara itu, Menlu Jerman Guido Westerwelle pada hari yang sama mengatakan bahwa rezim presiden Bashar Al-Assad sedang runtuh dari dalam” dan mendesak supaya cepat mendirikan satu pemerintah transisi di Suriah./.