Sekjen, Presiden To Lam Akan Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Mongolia, Irlandia, dan Hadiri KTT Francophonie dan Secara Resmi Kunjungi Perancis
(VOVWORLD) - Kunjungan ini dilaksanakan atas undangan Presiden Mongolia, Ukhnaagiin Khurelsukh; Presiden Irlandia, Michael D. Higgins dan Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Vietnam, pada tanggal 29 September, mengeluarkan komunike yang memberitahukan bahwa Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Presiden To Lam beserta delegasi tingkat tinggi Vietnam akan melakukan kunjungan Kenegaraan ke Mongolia dan Irlandia, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Francophonie yang ke-19 dan melakukan kunjungan resmi ke Republik Prancis dari tanggal 20 September sampai 7 Oktober. Kunjungan ini dilaksanakan atas undangan Presiden Mongolia, Ukhnaagiin Khurelsukh; Presiden Irlandia, Michael D. Higgins dan Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron.
Sekjen, Presiden To Lam (Foto: VNA) |
Ketika menjawab wawancara kalangan pers menjelang kunjungan Sekjen, Presiden To Lam, Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son memberitahukan bahwa kunjungan kerja ini bertujuan menegaskan sekali lagi garis politik yang independent, mandiri, teraneka-ragamkan, teraneka-arahkan, proaktif dan aktif melakukan integrasi internasional secara komprehensif, intensif, ekstensif, bersaman itu menunjukkan penghormatan Partai dan Negara Vietnam terhadap hubungan persahabatan tradisional Vietnam-Mongolia, hubungan persahabatan dan kerja sama di banyak segi Vietnam-Israel, hubungan kemitraan strategis Vietnam-Prancis, ingin meningkatkan level hubungan dan memperdalam kerangka-kerangka kerja sama yang sesuai dengan situasi baru dan kepentingan semua negara.
Melalui kunjungan kerja ini, Vietnam akan terus memperkuat koordinasi dengan negara-negara lain dalam menangani masalah-masalah regional dan global; menggerakkan negara-negara untuk terus memberikan perhatian dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi komunitas orang Vietnam untuk berintegrasi secara lebih intensif dan ekstensif ke dalam kehidupan negara setempat, mengembangkan peranan sebagai jembatan penghubung, dan berkontribusi pada hubungan persahabatan Vietnam dengan negara-negara lain.