Semua proyek hydrolistrik harus dilaporkan kepada PM sebelum melakukan investasi

(VOVworld) - Semua proyek hydrolistrik harus dilaporkan kepada PM sebelum melakukan investasi. Demikian ditegaskan Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Vu Huy Hoang di depan perbahasan Majelis Nasional (MN) Vietnam pada Rabu sore (13 November) tentang perancangan hydrolistrik. Menurut itu, semua proyek hydrolistrik, tanpa membedakan skalanya, harus mendapat persetujuan Perdana Menteri Pemerintah Vietnam baru boleh dibangun. Solusi ini membantu Pemerintah mengelola secara terpadu dan ketat pembangunan proyek-proyek hydrolistrik di seluruh negeri.

Semua proyek hydrolistrik harus dilaporkan kepada PM sebelum melakukan investasi - ảnh 1
Salah satu proyek hydrolistrik Vietnam
(Foto: quochoi.vn)

Juga pada sesi perbahasan ini, para anggota MN Vietnam menilai tinggi usaha Pemerintah yang memeriksa kembali semua proyek hydrolistrik di seluruh negeri. Ini merupakan hal yang perlu, mencegah bahaya kemerosotan lingkungan hidup, khususnya mencegah deforestasi hutan untuk membangun hydrolistrik. Danh Ut, anggota MN dari provinsi Kien Giang (Vietnam Selatan) mengatakan: “Pemerintah harus terus memeriksa semua proyek hydrolistrik sisanya dan memperjelas semua alasan dan tanggung jawab badan pengelola berbagai tingkat dalam memberikan surat ijin investasi sehingga terjadi banyak insiden, merusak keseimbangan lingkungan ekologi, berpengaruh terhadap kehidupan rakyat. Pemerintah juga harus cepat memberlakukan mekanisme dan kebijakan khusus serta solusi untuk menanganinya sesudah relokasi agar penduduk mendapat kehidupan yang lebih stabil. Bagi MN, MN harus memberlakukan resolusi perancangan investasi, pembangunan, operasi, eksploitasi semua proyek hydrolistrik”.

Direncanakan, resolusi perancangan umum tentang hydrolistrik akan diesahkan oleh MN pada hari-harimendatang ini.

Juga pada Rabu sore (13 November), para anggota MN sepakat dengan beberapa isi yang disesuaikan dalam resolusi MN tentang haluan investasi untuk membangun jalan Ho Chi Minh./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain