Sengketa di Laut Timur harus ditangani secara damai
Dari tanggal 12 sampai 13 Desember di Kuala Lumpur, ibukota Malaysia diadakan Konferensi internasional tentang Laut Timur dengan partisipasi dari kira-kira 120 sarjana, peneliti dan diplomat dari 25 negara di dunia, diantaranya ada Vietnam.
Pulau Batu Besar dari Kepulauan Truong Sa, Vietnam
(Foto: vietnam.vn)
Dengan tema “Laut Timur: Perkembangan baru-baru ini dan rekomendasi menuju ke penanganan sengketa secara damai”, konferensi tersebut berfokus pada empat bagian pokok, yang terdiri dari mengikhtisarkan situasi di Laut Timur baru-baru ini, keamanan di laut dan peranan diplomasi maritim, solusi, rekomendasi untuk menangani situasi sengketa di Laut Timur dan perbahasan di grup dari para pakar tentang masalah ini.
Dalam pidato pembukaan konferensi ini, Deputi Menteri Luar Negeri Malaysia Richard Riot Anak Jaem menekankan arti pentingnya Laut Timur bagi kawasan Asia Tenggara dan beranggapan bahwa kawasan ASEAN mempunyai konektivitas di banyak bidang yang tak terpisahkan dengan Laut Timur tentang sejarah, sosial budaya, ekonomi dan ekologi.
Dia menegaskan bahwa masalah sengketa di Laut Timur harus diatasi secara mendasar, melalui solusi damai dan diplomatik guna memperkuat pengertian dan kerjasama antara semua negara di kawasan, turut membangun Laut Timur menjadi kawasan yang damai dan harmonis.
Dalam konferensi ini, para utusan juga berfokus membahas tema-tema seperti pelaksanaan pedoman pelaksanaan Deklarasi tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (DOC), menuju ke penyusunan Kode Etik tentang perilaku semua pihak di laut Timur (COC), arti penting strategis dari jalur-jalur pelayaran di Laut Timur bagi perdagangan Asia, aktivitas-aktivitas militer belakangan ini di daerah-daerah sengketa.
Dalam referatnya, Direktur Pusat Penelitian Laut Timur dari Akademi Hubungan Luar Negeri Vietnam Tran Truong Thuy telah mempresentasikan pandangan tentang semua perkembangan yang terjadi di Laut Timur baru-baru ini, menekankan perlunya menyusun COC dengan isi dan hal-hal yang kongkrit untuk memperkuat pembangunan kepercayaan, memperkuat kerjasama regional, melalui itu mengelola sekaligus menciptakan syarat supaya menangani sengketa mencapai hasil yang baik./.