Sengketa di perundingan antara Iran dan Kelompok P5+1

(VOVworld) - Dalam hari ke-2 pembicaraan antara Iran dan Kelompok P5+1 (yang terdiri dari 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris dan Perancis plus Jerman) tentang masalah nuklir Iran, pada Selasa 19 Juni, Deputy Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menyatakan bahwa pendirian dua fihak masih berjauhan dan sulit mencapai kata sepakat. Menurut Ryabkov, seluruh delegasi perunding Iran yang dikepalai oleh Saeed Jalili dan para wakil Kelompok P5+1 semuanya punya keinginan politik, maka perundingan ini akan berlangsung secara serius dan beriktikat baik. Akan tetapi, karena perndiriannya masih berbeda, maka waktu 2 hari tidak cukup untuk semua fihak mencapai kemajuan atau permufakatan seperti yang diinginkan.

Sengketa di perundingan antara Iran dan Kelompok P5+1 - ảnh 1
Ilustrasi 
(Foto : Internet)

          Michael Mann, Sekretaris pers dari Wakil senior urusan keamanan dan kebijakan hubungan luar negeri Uni Eropa Chatherine Ashton menyatakan bahwa perundingan di Rusia berlangsung secara sulit tapi terus terang. Uni Eropa masih berhaluan akan menetapkan embargo minyak terhadap Iran pada 1 Juli mendatang dan kalau Teheran ingin Brussels meninjau kembali haluan ini, harus menetapkan langkah-langkah unilateral. Akan tetapi, delegasi Uni Eropa bersedia terus tinggal di Rusia kalau harus memperpanjang waktu bagi perundingan kali ini./.

Komentar

Yang lain