Serangan bom yang berlumuran darah di bandara Turki
(VOVworld) – Ada sedikitnya 36 orang yang telah tewas dan 150 orang lain cedera dalam tiga serangan bom bunuh diri pada Selasa (28/6) terhadap Ataturk, bandara internasional utama kota Istanbul, Turki. Sekarang jumlah korban terus naik secara drastis. Kalangan pejabat kota Istanbul memberitahukan bahwa sedikitnya 3 pelaku serangan bom bunuh diri yang ikut melakukan serangan di bandara Ataturk karena ada 3 ledakan yang terpisah. Mereka melepaskan tembakan di jalan masuk terminal internasional bandara tersebut sebelum menerobos masuk zona pemeriksaaan keamanan dan memicu bom yang mereka bawa. Para petugas keamanan telah melakukan tembakan untuk berusaha membasmi para pelaku serangan tersebut namun tidak sempat. Dalam pemberitahuan tentang hasil investigasi kasus tersebut yang diumumkan pada Rabu pagi (29/6), Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim memberitahukan bahwa ada tanda-tanda bahwa organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri ini.
Tempat kejadian serangan bom bunuh diri di Turki
(Foto: AFP/VNA)
Setelah serangan yang berlumuran darah ini terjadi, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, Rabu (29/6), mengimbau memperkuat kerjasama dalam perang anti terorisme, bersamaan itu “mengutuk keras serangan teror tersebut” dan “menyatakan rasa maklum yang mendalam serta mengirim ucapan dukacita kepada keluarga para korban serta Pemerintah dan rakyat Turki”. Pada hari yang sama, Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat dengan konsekuen mendukung Turki dalam perjuangan melawan ancaman-ancaman teroris. Sementara itu, Badan penerbangan Sipil Federal Amerika Serikat (FAA) memutuskan menghentikan sementara semua misi penerbangan antara Amerika Serikat dan kota Istanbul setelah terjadi serangan-serangan bom di kota ini.