Siapa yang menimbulkan instabilitas di Laut Timur.
(VOVworld) - Koran “Matichon” dari Thailand, edisi Senin (7 Juli) memuat artikel tulisan Duta Besar Vietnam untuk Thailand, Nguyen Tat Thanh yang isinya membantah argumentasi Duta Besar Tiongkok untuk Thailand, Ninh Fu Kui tentang masalah Laut Timur. Dalam artikel dengan judul: “Siapa yang menimbulkan instabilitas di Laut Timur”- Beberapa kata untuk Duta Besar Ning Fu Kui”, Duta Besar Vietnam untuk Thailand, Nguyen Tat Thanh mengatakan: kenyataan-nya ialah aktivitas yang tidak sah dari anjungan minyak Tiongkok dan tindakan agresif dan tidak berkemanusiaan dari kapal-kapal pengawal anjungan minyak Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam telah diliput secara lengkap di media massa di dalam dan luar negeri. Opini umum menilai bahwa justru tindadakan sepihak dan provokatif Tiongkok tidak sesuai dengan hukum internasional dan bertentangan dengan Deklarasi tentang Perilaku dari para pihak di Laut Timur (DOC) adalah alasan pokok yang menimbulkan ketegangan sekarang.
Duta Besar Nguyen Tat Thanh memprotes pandangan Duta Besar Ning Fu Kui yang mengatakan bahwa PemerintahTiongkok telah melaksanakan kedaulatan terus menerus, sah dan stabil terhadap kepulauan Hoang Sa (Paracels) dari pertengahan dan akhir abad ke-10 karena hal ini bertentangan dengan sejarah dan kekeliruan hukum. Vietnam punya cukup bukti sejarah dan dasar hukum untuk membuktikan kedaulatan-nya terhadap kepulauan Hoang Sa.
Kapal Tiongkok bersedia menabrak dan menyeruduk kapal Vietnam
(Foto: dantri.com.vn)
Duta Besar Nguyen Tat Thanh mengeluarkan beberapa bukti bahwa ahli ilmu peta utama Perancis, Jean Baptiste Bourguignon d’Anville telah memanifestasikan wilayah Tiongkok pada zaman Kan Long (1736-1795) hanya sampai pulau Hainan (tidak meliputi pulau-pulau di Laut Timur seperti kepulauan Hoang Sa) dalam peta yang diterbitkan di Jerman pada abad ke-18. Peta ini dihadiahkan oleh Kanselir Jerman,Angela Markel kepada Presiden Tiongkok. Xi Jinping dalam kujungan –nya di Jerman pada bulan Maret lalu. Sementara itu, justru bahan-bahan Tiongkok sendiri seperti Haiwai Jishi pada tahun 1696 atau Hailu pada tahun 1820 dan bahan internasional seperti Journal of the Asiatic Society of Bengal pada tahun 1837 dan Journal of the Geographical Society of London pada tahun 1849 telah mengakui dan memanifestasikan kepulauan Hoang Sa adalah termasuk dalam wilayah Vietnam .
Duta Besar Nguyen Tat Thanh menegaskan: Perihal Tiongkok menggambar garis dasar di sekeliling kepulauan Hoang Sa adalah tidak bernilai, tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan Konvensi PBB tentang Hukum Laut –tahun 1982. Dia juga menegaskan: tindakan-tindakan Tiongkok telah melanggar secara serius hukum internasional. Tindakan Tiongkok sudah tidak lagi merupakan masalah bilateral antara Vietnam dan Tiongkok, tapi telah dan sedang mengancam keamanan, keselamatan, kebebasan maritim dan menimbulkan instabilitas di kawasan. Oleh karena itu, baik Vietnam maupun banyak negara di dunia telah menyatakan kecemasan dan menuntut kepada Tiongkok supaya segera menghentikan tindakan-tindakan provokatif di Laut Timur .
Duta Besar Nguyen Tat Thanh beranggapan bahwa hal yang paling praksis sekarang ialah Tiongkok segera menarik anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 beserta kapal-kapal pengawal ke luar wilayah laut Vietnam dan bersama dengan Vietnam memecahkan masalah-masalah hukum yang bersangkutan./.