Simposium tentang Laut Timur di Malaysia: Perlu memberikan cara memandang yang lebih serius dalam membuat COC
(VOVWORLD) - Organisasi World Future TV, pada Senin (13 Januari), di Kuala Lumpur, Ibukota Malaysia, telah mengadakan simposium dengan tema: “Laut Timur: COC merupakan instrumen untuk memecahkan bentrokan”.
Menurut panitia, vonis Mahkamah Arbitrase Permanen (PCA) dalam gugatan yang dijalankan oleh Filipina membantu memperjelas dasar hukum dalam memecahkan sengketa kedaulatan di Laut Timur memberikan tenaga pendorong kepada negara-negara ASEAN dalam perjuangan membela kedaulatan-nya.
Profesor Carly Theyer, dari Akademi Pertahanan Australia adalah salah satu di antara tiga pembicara utama di simposium tersebut. (Foto: Vietnam+) |
Profesor Carly Theyer, dari Akademi Pertahanan Australia menilai tinggi semua pihak yang telah membuat DOC, bersamaan itu menentang tindakan Tiongkok yang menimbulkan kerumitan dan eskalasi ketegangan, kegiatan-kegiatan reklamasi dan pengubahan status quo di Laut Timur. Dengan isi vonis PCA, pernyataan Tiongkok tentang kedaulatan “garis sembilan ruas” tidak punya dasar sejarah dan hukum. Dia menilai bahwa ASEAN akan merupakan tenaga pendorong dari proses perundingan COC, di antaranya ASEAN perlu memperkuat solidaritas intra-kawasan. Bersamaan itu, Tiongkok dan ASEAN perlu memperkuat langkah-langkah membina kepercayaan, mendorong langkah-langkah diplomatik dan membuat mekanisme memecakan betnrokan di atas dasar hukum internasional dan mengekang diri, tidak meningkatkan tindakan menimbulkan ketegangan di Laut Timur. Banyak peserta simposium ini juga menganggap bahwa untuk mencapai kebulatan pendapat, solidaritas intra-kawasan dalam ASEAN perlu diperkuat dan menilai tinggi peranan dan kewibawaan Vietnam-negara yang sedang memegang posisi sebagai Ketua ASEAN 2020.