Skotlandia akan melakukan referendum tentang kemerdekaan setelah Inggeris mencapai permufakatan tentang syarat-syarat Brexit
(VOVworld) – Referendum ke-2 tentang kemerdekaan Skotlandia akan diadakan setelah mencapai satu permufaatan tentang syarat-syarat untuk pengunduran diri Inggeris dari Uni Eropa. Demikian dinyatakan oleh Gubernur Skotlandia, Nicola Sturgeon pada Sabtu (18 Maret) di Kongres Musim Semi Partai Nasional Skotlandia.
Gubernur Skotlandia, Nicola Sturgeon
(Foto: AFP/ Kantor Berita Vietnam)
Ibu Nicola Sturgeon memberitahukan bahwa selama beberapa bulan ini, dia telah berbahas dengan Perdana Menteri (PM) Inggeris, Therasa May tentang masalah Brexit, di antaranya, Gubernur Skotlandia menunjukkan bahwa meskipun mayoritas pemilih Skotlandia memprotes Brexit, Pemerintah Inggeris setuju membolehkan Skotlandia berada di Kerajaan Inggeris dengan syarat ialah pengunduran diri Inggeris dari Uni Eropa, tapi masih berada di pasar bersama Eropa. Dia memberitahukan pada pekan mendatang, dia akan meminta kepada Parlemen Skotlandia supaya mengizinkan penyelenggaraan referendum yang ke-2. Kalau Parlemen mendukung permintaan tersebut, referendum harus diselenggarakan bagi kaum pemilih Skotlandia untuk mengeluarkan pilihan yang tepat. Tetapi, menurut Undang-Undang Inggeris, penyelenggaraan referendum Skotlandia perlu disetujui oleh Parlemen Inggeris.
Sebelumnya, pada Senin (13 Maret), Gubernur Nicola Sturgeon menyatakan akan berupaya menyerukan penyelenggaraan referendum setelah pengunduran diri Inggeris dari Uni Eropa, bersamaan itu menyatakan bahwa pengumutan suara akan berlangsung pada waktu dari musim semi tahun 2018 sampai musim semi tahun 2019. PM Inggeris Therasa May menekankan tidak menolak sepunuh-nya pelaksanaan referendum independen Skotlandia pada masa depan, tapi dia menolak saat yang dikeluarkan oleh Gubernur Nicola Sturgeon.