Sri Lanka Berlakukan Situasi Darurat
(VOVWORLD) - Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickrenmesinghe, orang yang sedang memegang posisi penjabat Presiden negara ini, pada Rabu (13 Juli), telah memberlakukan situasi darurat dalam konteks Presiden Gotabaya Rajapaksa telah meninggalkan tanah airnya.
Dalam perkembangan yang bersangkutan pada hari yang sama, kaum demonstran masuk ke Kantor Perdana Menteri. Sebelumnya, Perdana Menteri Ranil juga memberitahukan bersedia mengundurkan diri guna membuka jalan untuk satu pemerintah persatuan nasional. Menurut rencana, Parlemen Sri Lanka akan memilih Presiden baru pada 20 Juli ini.
Para analis menganggap bahwa kekacauan politik sekarang ini bisa memperumit upaya untuk membantu negara Asia Selatan ini lepas dari krisis ekonomi yang terburuk selama 7 dekade ini, yang berawal dari situasi dari kekurangan devisa serius sehingga membuat Sri Lanka tidak bisa mengimpor barang-barang esensial seperti bakan bakar, makanan dan farmasi.