Sri Lanka melarang kelompok ekstrim beraktivitas di wilayahnya
(VOVWORLD) - Pemberitahuan dari Kantor Presiden Sri Lanka, pada Sabtu (27 April), mengatakan bahwa Presiden negara ini, Maithripala Sirisena telah melarang aktivitas terhadap kelompok National Thawheed Jammath (NTJ) dan kelompok-kelompok ekstrim lain yang dicurigai berdiri di belakang ledakan-ledakan di Sri Lanka timur baru-baru ini, sehingga menewaskan 250 orang dan melukai 500 lainnya.
Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena (Foto: Times of Oman) |
Presiden Maithripala Sirisena telah mengeluarkan langkah-langkah ini untuk memasukkan NTJ dan kelompok Jamathei Millathu Ibraheem (JMI) ke dalam daftar organisasi-organisasi yang dilarang melakukan aktivitas di Sri Lanka.
Presiden Maithripala Sirisena, pada tanggal 23 April ini telah mengumumkan situasi darurat nasional untuk menangkap semua orang yang dicurigai sebagai teroris yang berdiri di belakang serentetan serangan tersebut terhadap gereja dan hotem mewah di Sri Lanka.