Sudan Selatan melanggar permufakatan gencatan senjata yang menimbulkan banyak korban
(VOVWORLD) - Tentata Sudan Selatan, pada Minggu (01 Juli), telah memberitahukan bahwa sedikitnya ada 16 penduduk sipil yang telah tewas dan 22 orang lain terluka, termasuk warga-negara asing dalam kasus pelanggaran terhadap permufakatan gencatan senjata terkini yang ditimbulkan oleh pasukan oposisi di Sudan Selatan.
Para serdadu Sudan Selatan (Sumber: Reuters) |
Juru bicara Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA), Lul Ruai Koang memberitahukan bahwa Gerakan Rakyat Pembebasan Sudan (SPLM-IO) pimpinan Riek Machar telah menyerang satu basis milik pemerintah pada Sabtu (30 Juni) lalu dan telah melanggar permufakatan gencatan senjata antara Presiden Salva Kiir dan Riek Machar setelah menjadi efektif hanya beberapa jam. Pasukan Oposisi yang setia dengan Riek Machar telah menyerang satu desa ternak di Distrik Maban di Negara Bagian Nile Atas sehingga sedikitnya 16 orang tewas dan 22 orang lain terluka, bersamaan itu merampas banyak ternak besar.