Suriah : Belum ada penduduk sipil meninggalkan Ghouta Timur dalam hari gencatan sejata pertama
(VOVWORLD) - Belum ada penduduk sipil yang meninggalkan daerah Ghouta Timur, Suriah pada Selasa 27/2 – hari pertama digelarkan “penghentian kemanusiaan” yang diusulkan oleh Rusia. Kanal Televisi Negara Suriah memberikan informasi tersebut, bersamaan itu menuduh kaum pembangkang yang telah melepaskan tembakan kanon terhadap jalan pengungsiran yang pernah dibuka untuk penduduk sipil bisa meninggalkan daerah bentrokan.
Panorama pasar di Damaskus, Suriah pada Senin 26/2 (Foto:Xinhua/VNA) |
Sebelumnya, tentara Rusia juga memberikan celaan yang sama. Sementara itu, faksi oposisi juga menuduh pasukan Pemerintah telah melepaskan tembakan di Ghouta Timur dalam “masa penghentian kemanusiaan”.
Dalam perkembangan yang bersangkutan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov menegaskan bahwa barang-barang bantuan kemanusiaan akan dibawa ke daerah Ghouta Timur, Suriah melalui “satu koridor kemanusiaan” yang dibentuk dengan bantuan Rusia. Menlu Sergei Lavrov memberitahukan bahwa koridor tersebut dibentuk untuk mengungsirkan penduduk sipil dan mambawa barang bantuan kemanusiaan masuk daerah ini.
Pada Senin (26 Februari), Rusia telah menyerukan gencatan senjata selama 5 jam (mulai dari jam 9.00 sampai jam 14.00 setiap hari) atau disebut sebagai “penghentian kemanusiaan” di daerah Ghouta Timur dan membentuk satu koridor pengungsiran bagipenduduk untuk bisa meninggalkan daerah kontrol kaum pembangkan yang sedang diblokade di Suriah.