(VOVworld) – Pada Minggu (28 Oktober), Suriah terus tenggelam dalam kekerasan dengan serangan-serangan bom mobil, serangan udara, baku tembak antara tentara pemerintah dengan pasukan pembangkang. Ini merupakan hari yang ke-3 terus-menerus permufakatan gencatan senjata sehubungan dengan Hari Raya Idul Adha dilanggar. Opini umum berpendapat bahwa gagasan yang diajukan Utusan Khusus Bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi telah gagal “sejak permulaan”.
Permufakatan gencatan senjata telah dilanggar
(Foto: vov.vn)
Kalangan diplomat memberitahukan bahwa Utusan Khusus internasional, Lakhar Brahimi sedang mencari usaha-usaha baru untuk mengatasi krisis yang sudah memakan waktu selama 19 bulan ini di Suriah. Pada November mendatang, Utusan Khusus ini akan mengajukan usulan-usulan baru kepada Dewan Keamanan PBB untuk mendorong dialog antara Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pihak oposisi. Pada pekan ini, Utusan Khusus Lakhdar Brahimi akan meneruskan aktivitas-aktivitas diplomatik ulang-alik, yang menurut itu, dia akan datang ke Rusia dan Tiongkok untuk berbahas tentang masalah Suriah.
Utusan Khusus Lakhdar Brahimi
(Foto: rt.com)
Menurut statistik dari Organisasi Pengawasan Hak Asasi Suriah (SOHR) yang bermarkas di Inggeris, pada Minggu (28 Oktober) di seluruh Suriah ada sedikit-dikitnya 99 orang yang tewas, diantaranya ada 35 serdadu, 35 pembangkang dan 30 warga sipil. Akan tetapi, angka-angka ini belum terbukti secara independen. Tentara Suriah menuduh keras bahwa “anasir-anasir teroris” telah melanggar secara terus terang permufakatan gencatan senjata, oleh karena itu tentara bertugas harus menyerang “kelompok-kelompok teroris” itu secara gigih./.