(VOVworld) – Tentara Mesir, pada Senin (1 Juli) telah memperingatkan akan melakukan intervensi dan merekomendasikan
“peta jalan” politik bagi negara kalau kekuatan-kekuatan politik dalam negeri tidak
“memenuhi tuntutan-tuntutan rakyat” dalam waktu 48 jam mendatang.
Dalam satu pernyataan yang dibacakan di depan televisi nasional, tentara Mesir telah mengulangi lagi imbauan, menurut itu “tuntutan-tuntutan rakyat harus dipenuhi” dan memberikan waktu kepada semua fihak selama 48 jam sebagai
“kesempatan terakhir untuk memikul tanggung-jawab”.
Demonstrasi menentang Presiden Mohamed Morsi
(Foto: baomoi.com)
Pernyataan ini juga menegaskan bahwa tentara akan mengumumkan peta jalan masa depan dan langkah-langkah guna mengawasi pelaksanaan peta jalan ini dalam situasi tuntutan-tuntutan tersebut tidak dipenuhi. Jurubicara tentara Mesir, Ahmed Ali menegaskan bahwa ini bukan
“kudeta militer”, dan beranggapan bahwa gerak-gerik tersebut memanifestasikan hubungan saling membantu antara tentara dan rakyat.
Setelah pernyataan tersebut, Presiden Mohamed Morsi telah mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Hish Qandil dan Menteri Pertahanan Abdel –Fattah El-Sisi, tapi detail isi pertemuan ini tidak diberitahukan.
Dalam pernyataan di depan televisi, kekuatan Ikhwanul Muslimin telah menolak pernyataan tentara Mesir tersebut dan beranggapan bahwa gerak-gerik ini melanggar Undang-Undang Dasar, membuka satu kudeta. Ikhwanul Muslimin juga menegaskan mendukung semua solusi politik yang menaati Undang-Undang Dasar./.