Tentara Sudan Tidak Berpartisipasi pada Proses Politik di Masa Depan
(VOVWORLD) - Pada Minggu (29 Oktober), Ketua Dewan Kedaulatan Transisi Sudan merangkap Panglima Angkatan-Angkatan Bersenjata Sudan (SAF), Abdel Fattah Al-Burhan menyatakan bahwa tentara Sudan tidak akan berpartisipasi pada semua proses politik di masa depan atau mengintervensi penyelenggaraan pemerintah transisi yang independen.
Asap naik setelah baku hantam antara tentara Sudan dan RSF pada 16/4/2023. (Foto: AFP/VNA |
Pernyataan tersebut dikeluarkan dalam pertemuan dengan Utusan Khusus Swiss urusan kawasan Tanduk Afrika, Sylvain Astier di Port Sudan, ibu kota Negara Bagian Laut Merah di Sudan Timur. Pengumuman Dewan Kedaulatan Transisi mengumumkan, pertemuan tersebut telah mempelajari pentingnya pembentukan satu pemerintah yang independen untuk mengelola periode transisi sebelum melakukan pemilihan umum.
Sebelumnya, pada tgl 26 Oktober, tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Paramiliter (RSF) mengadakan kembali perundingan-perundingan damai di Kota Pelabuhan Jeddah di Arab Saudi. Baku hantam antara tentara Sudan dan pasukan RSF berlangsung selama enam bulan ini, sehingga mengakibatkan lebih dari 9.000 orang tewas dan lebih dari 5,6 juta orang yang harus meninggalkan rumah untuk mengungsi.