(VOVworld) – Pada Senin (13 Januari), hari pertama dalam kampanye menutup ibukota Bangkok yang dicanangkan pemimpin demontrasi, Suthep Thaugsuban, para demonstran telah turun di semua jalan di Bangkok, ibukota Thailand. Di tempat-tempat persimpangan jalan, zona pusat perdagangan dan gedung Pemerintah, para demonstran telah membangun pagar dan kemah dengan tujuan melumpuhkan aktivitas banyak cabang ekonomi. Jurubicara tentara Thailand, Winthai Suwari memberitahukan bahwa tentara hanya menggelarkan serdadu di beberapa tempat saja, khususnya di daerah perkantoran Pemerintah, dengan tugas yaitu tidak hanya menjamin keselamatan para demonstran saja, tapi juga membantu menjamin ketertiban dan Undang-Undang.
Demonstrasi besar di Thailand
(Foto: baomoi.com) Pada hari yang sama, Perdana Menteri (PM) demisioner Thailand, Yingluck Shinawatra telah menugasi Deputi PM, Phongthep Thepkanjana mengadakan pertemuan dengan semua pihak yang bersangkutan untuk berbahas tentang rekomendasi yang dikeluarkan Komite Pemilihan (EC) tentang penundaan pemilu yang direncanakan akan diadakan pada 2 Februari mendatang. Menurut rencana, Deputi PM Phongthep mungkin akan melakukan pertemuan dengan wakil EC, partai-partai politik, pihak pendukung dan penolak pemilu, pada 15 Januari ini. Sebelumnya, pada Minggu (12 Januari), EC resmi meminta kepada PM Yingluck Shinawatra supaya meninjau penundaan waktu pemilu yang mungkin pada 4 Mei mendatang./.