Timor Leste memilih Presiden
(VOVworld) - Rakyat Timor Leste, pada Senin pagi (20 Maret) telah memberikan suara untuk memilih presiden ke-4. Ketua Partai Front Revolusioner demi Timor Leste (atau Partai Fretilin), Francisco Guterres dianggap punya elektabilitas paling tinggi diantara 8 capres peserta pemilu kali ini. Lawannya adalah Antonio da Conceicao, capres dari Partai Demokrat yang sedang memikul dua jabatan Menteri dalam kabinet.
Satu orang anak laki-laki kecil dengan bendera Timor Leste di atas jalan
(Foto: Lam Khanh /Kantor Berita Vietnam)
Menurut Undang-Undang Dasar, capres yang merebut mayoritas akan menjadi Presiden Timor Leste untuk masa bakti lima tahun, Jika tidak ada capres manpun yang mencapai mayoritas suara dalam babak pertama, maka babak ke-2 akan diselenggarakan dengan dua capres yang merebut jumlah suara paling tinggi dalam babak pertama. Timor Leste berpisah dari Indonesia pada tahun 2002 setelah referendum pada tahun 1999, di antaranya jumlah warga Timor Leste memberikan pemungutan suara mendukung kemerdekaan.