(VOVWORLD) - Juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tiongkok, Hua Chunying, pada Rabu (16 Agustus), menekankan: Tiongkok memprotes keras penilaian-penilaian yang tidak sesuai dalam Laporan Amerika Serikat (AS) tentang situasi kebebasan beragama di Tiongkok.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying. (Foto: Kyodo/Kantor Berita Vietnam) |
Juru bicara Hua Chunying mengatakan bahwa Laporan AS ini telah tidak menggubris kenyataan tentang kebebasan beragama di Tiongkok dan berseru kepada Washington supaya menghormati kenyataan, menghentikan kedok keagamaan untuk mengintervensi urusan internal negara lain.
Pada hari yang sama, jubir Kemlu Iran, Bahram Ghasemi menyatakan: Iran menganggap Laporan AS sebagai “satu laporan yang tidak nyata,tidak berdasar dan bersifat memihak, sudah hanya dilaksanakan dengan niat mencapai kepentingan-kepentingan politik”. Menurut jubir Kemlu Iran, Washington supaya memperhatikan perbaikan terhadap situasi diskriminasi-nya, khususnya terhadap orang Islam di negara ini.
Sebelumnya, Kemlu AS, pada Selasa (15 Agustus), telah mengumumkan “Laporan tahunan-2016 tentang kebebasan beragama”, yang antara lain menyebutkan nama 7 negara yaitu Tiongkok, Bahrain, Iran, Pakistan, Arab Saudi, Sudan dan Turki yang mempunyai masalah serius tentang kebebasan beragama.