(VOVWORLD) - Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada tgl 26 April, melaksanakan pembicaraan telepon pertama antara dua pemimpin sejak terjadi konflik antara Ukraina dan Rusia pada awal tahun lalu.
Menurut Presiden Xi Jinping, dialog dan negosiasi merupakan solusi implementatif satu-satunya bagi krisis Ukraina. Dia menekankan pendirian Beijing ialah mendorong perdamaian melalui negosiasi, bersamaan itu memberitahukan Tiongkok bersedia terus membantu Ukraina dalam kemampuan yang bisa dilaksanakan.
Pada pihaknya, di Twitternya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky percaya bahwa pembicaraan telepon akan menciptakan motivasi kuat dalam mengembangkan hubungan bilateral. Setelah pembicaraan telepon, Presiden Ukraina telah mengangkat Pavel Ryabikin, mantan Menteri urusan Berbagai Instansi Industri Strategis Ukraina menjadi Duta Besar baru di Tiongkok.
Pada hari yang sama, Gedung Putih menyambut baik pembicaraan telepon antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, tapi menyatakan bahwa masih sangat dini untuk menilai apakah event tersebut bisa membantu mencapai satu kesepakatan perdamaian antara Rusia dan Ukraina atau tidak. Sementara itu, Prancis juga menyatakan negara ini mendukung semua dialog untuk menghentikan konflik antara Ukraina dan Rusia.
Juga terkait dengan konflik Ukraina-Rusia, pada hari yang sama, Italia menyatakan ingin memainkan satu peranan penting dalam merestrukturisasi Ukraina dan mengimbau badan-badan Uni Eropa supaya mendukung pembangunan kembali negara yang mengalami kerusakan akibat konflik.