Tiongkok mengumumkan Buku Putih pertama tentang strategi militernya

(VOVworld) - Pada Selasa  (26 Mei),  Tiongkok  mengumumkan Buku Putih  pertama tentang strategi militer-nya diantaranya ada  isi yang dengan sengaja membela aktivitas membangun  pulau buatan secara tidak sah  di kepulauan Truong Sa (Spratly)  wilayah Vietnam. Tentang  masalah ini,  di depan jumpa pers Kementerian Luar Negeri Vietnam (Kemlu), pada Kamis (28 Mei), juru bicara Kemlu Vietnam Le Hai Binh menunjukkan: “Kami beranggapan bahwa karena Tiongkok  adalah  salah satu diatara 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun adalah satu negara yang memainkan peranan yang penting di kawasan, maka Tiongkok harus menghargai kedaulatan, hak kedaulatan dan hak yurisdiksi  dari negara-negara yang bersangkutan, manaati secara serius hukum internasional dan memberikan sumbangan yang bertanggung jawab dan konstruktif untuk mempertahankan perdamaian,  keamanan dan kestabilan di kawasan dan di dunia”.



Tiongkok mengumumkan Buku Putih pertama tentang strategi militernya - ảnh 1
Juru bicara Kemlu Vietnam Le Hai Binh 
(Foto: vov.vn)

Yang bersangkutan dengan informasi bahwa 3000 anak Vietnam terpaksa dibawa ke Inggeris  untuk menanam pohon ganja, juru bicara Le Hai Binh menegaskan: Sekarang Kedutaan Besar Vietnam di Inggeris melakukan temu kerja dengan semua badan fungsional di negara setempat untuk menetapkan secara jelas  informasi ini.  Vietnam selalu bekerjasama  secara erat dengan  semua badan pelaksana hukum Inggeris dan negara-negara lain dalam mencegah dan memberantas kriminalitas yang terorganisasi lintas negara, khususnya kriminalitas perdagangan manusia. Bersamaan itu, Vietnam juga mengajukan permufakatan-permufakatan bilateral dengan Inggeris dan banyak negara lain untuk menerima kembali para migran tidak sah, sesuai dengan hukum internasional dan kebiasaan internasional.

Tentang beberapa aktivitas luar negeri  yang menonjol  pada waktu mendatang, juru bicara  Le Hai Binh memberitahukan: Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ashton Carter  akan melakukan kunjungan resmi ke Vietnam dari 31 Mei sampai 2 Juni mendatang atas undangan Menteri Pertahanan Vietnam, Phung Quang Thanh. Dalam rangka kunjungan ini,  dua Menteri  Vietnam dan Amerika Serikat  akan berbahas tentang langkah mendorong kerjasama pertahanan bilateral dan juga berbahas tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama untuk memperkuat saling pengertian antara dua negara  dan dua tentara Vietnam dan Amerika Serikat./. 

Komentar

Yang lain