Turki akan menutup pintu perbatasan dan wilayah udara dengan Irak bagian utara
(VOVWORLD) - Presiden Turki, Tayyip Erdogan menyatakan: Ankara akan cepat menutup pintu perbatasan dan wilayah udara dengan bagian utara Irak untuk memberi balasan kepada Pemerintah otonomi orang Kurdi (KRG) di Irak utara yang baru-baru ini melakukan referendum tentang kemerdekaan.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan di satu peristiwa di Ankara (Ilustrasi). (Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam) |
Dalam pidatonya di Ankara, ibukota Turki, pada Kamis (5 Oktober), Presiden Tayyip Erdogan memberitahukan: Turki sekarang ini menghentikan misi-misi penerbangan ke Irak utara; wlayah udara dan garis-garis perbatasan juga cepat ditutup. Pemimpin Turki juga mengatakan bahwa keputusan menyelenggarakan referendum dari orang Kurdi di Irak menunjukkan bahwa KRG tak tahu berterimakasih, yang selama ini sedang mengembangkan hubungan-hubungan perdagangan dan politi yang dekat dengan Turki. Oleh karena itu negara in perlu memberikan pelajaran kepada KRG tentang kesalahan-kesalahan mereka dan Pemerintah Turki akan melakukan sanksi-sanksi secepat mungkin.
Sebelumnya, tanpa memperdulikan protes keras dan peringatan tentang akibat negatif yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat Irak dan komunitas internasional, KRG tetap melakukan referendum tentang kemerdekaan pada tanggal 25 September lalu. Irak dengan disponsori Turki dan Iran menyatakan akan memimpin komunitas orang Kurdi perlu menghapuskan hasil referendum ini kalau tidak mau menderita sanksi-sanksi dan diisolasi oleh dunia internasional dan ada kemungkinan mengalami intervensi militer.