(VOVWORLD) - Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan, pada Rabu (24 Oktober), telah melakukan pembicaraan telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman untuk membahas koordinasi dalam mengklarifikasikan kematian wartawan Jamal Khashoggi.
Ini merupakan pembicaraan telepon pertama antara pimpinan dua negara sejak terjadi kasus tersebut. Pada pembicaraan telepon ini, Putra Mahkota, Mohammed bin Salman memberitahukan bahwa ini merupakan kasus “yang menyedihkan” dan “keadilan akan menang”, semua bidangkeladi pembunuhan tersebut akan dihukum.
Pada hari yang sama, Majalah “Sabah” dari Turki memberitakan bahwa kalangan intelijen negara ini telah berbagi “seluruh bukti” yang bersangkutan dengan kematian wartawan Jamal Khashoggi dengan Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), Gina Haspel yang sedang melakukan kunjungan kerja di negara ini untuk memecahkan kasus ini.
Dalam satu perkembangan yang terkini, juga pada Rabu (24 Oktober), polisi Turki telah dibolehkan melakukan inspeksi terhadap sumur di dalam kebun Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Ibukota Turki untuk memecahkan kasus ini.
Yang bersangkutan dengan kasus ini, Presiden Turki, Reccep Tayip Erdogan, pada hari itu juga, telah menyatakan akan tidak membolehkan para perseorangan yang bertanggung jawab atas kasus ini, termasuk pemberi instruksi sampai sepakunya lepas dari sanksi hukum.