Turki memprotes aktivitas patroli gabungan antara AS dan orang Kurdi
(VOVWORLD) - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa (6/11), memprotes aktivitas patroli gabungan antara Amerika Serikat (AS) dan Pasukan-pasukan Demokrasi Suriah orang Kurdi (SDF) di dekat perbatasan Tukri-Suriah, menegaskan bahwa gerak-gerak ini tidak bisa diterima.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: Greek Reporter) |
Presiden Recep Tayyip Erdogan memberitahukan bahwa dia akan membahas masalah tersebut dalam pertemuan dengan Presiden AS, Donald Trump pada akhir pekan ini, bersamaan itu berharap supaya AS akan menghentikan aktivitas ini. Menurut pemimpin Turki ini, patroli gabungan yang dilakukan AS dan SDF akan menimbulkan “perkembangan-perkembangan negatif yang sangat serius” di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.
Dalam satu perkembangan yang lain, pada hari yang sama, ketika berbicara di depan kalangan pers di Ankara, Ibukota Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa negara ini tidak akan menaati sanksi-sanksi yang dikenakan AS terhadap Iran, bersamaan itu menganggap bahwa gerak-gerik AS ini bertujuan untuk menghapus “keseimbangan” dunia. Dia telah mencela sanksi-sanksi AS, menganggap bahwa haluan ini tidak sesuai. Bersamaan itu, Presiden Erdogan menegaskan akan mengeluarkan masalah ini di depan satu konferensi tingkat tinggi yang direncanakan akan berlangsung di Paris, Ibukota Perancis pada akhir pekan ini.