(VOVworld) – Uni Eropa dan Turki, Senin (14/12), mengadakan kembali perundingan-perundingan tentang masuknya negara ini ke dalam Uni Eropa. Pada perundingan tersebut, Uni Eropa dan Turki berbahas tentang abad ke-17 yang bersangkutan dengan kebijakan ekonomi dan moneter.
Ilustrasi
(Foto: baomoi.com)
Ketika berbicara di depan jumpa pers setelah perundingan tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Luxembourg Jean Assalborn, negara yang sedang memegang jabatan sebagai Presiden bergilir Uni Eropa, menegaskan bahwa Uni Eropa perlu menegakkan hubungan kemitraan strategis dengan Turki yang bersangkutan dengan banyak masalah internasional seperti migrasi, penanggulangan terorisme, keamanan energi, ekonomi, perdagangan dan iklim. Dia juga mengimbau kepada Turki supaya jangan melakukan perdagangan minyak tanah dengan organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) guna mencegah sumber keuangan kepada organisasi ini.
Pada fihaknya, Menteri urusan masalah-masalah Eropa dan kepala perunding Ankara, Volkan Bozhir berharap supaya proses masuknya Ankara ke dalam Uni Eropa akan berlangsung secara “aktif dan tepercaya” dan menganggap bahwa program-program lain yang sangat penting bagi Turki juga dibuka.