Turki menyerang orang Kurdi di Suriah: Ankara menyatakan akan menyerang para militan YPG yang masih berada di “kawasan aman”
(VOVWORLD) - Presiden Turki, Tayyip Erdogan, pada Kamis (24/10), memberitahukan bahwa negara ini akan menggunakan hak-nya untuk membasmi para militan orang Kurdi kalau pasukan ini tidak menarik diri dari “kawasan aman” di Suriah bagian timur laut menurut permufakatan gencatan senjata dengan Amerika Serikat.
Pasukan Suriah dengan bantuan dari Turki mengontrol jalan di antara kotamadya Tal Abyad dan Kota Kobane.(Foto: AFP / VNA) |
Menurut dia, Turki akan melakukan serangan kalau para militan Unit-unit perlindungan rakyat orang Kurdi (YPG) tidak menarik diri dari kawasan gencatan senjata sesuai dengan MoU yang ditandatangani oleh Moskow dan Ankara baru-baru ini.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Turki pada hari yang sama menyatakan bahwa lima serdadu negara ini telah mendapat luka-luka dalam serangan yang dilakukan para militan YPG di sekitar kotamadya perbatasan Rasal Ain.
Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, pada Kamis (24/10), Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa Ankara membatah keputusan Parlemen Uni Eropa tentang serangan yang dilakukan Turki terhadap Suriah Utara. Pernyataan ini menyindir hubungan antara para legislator Parlemen Eropa dengan Partai Buruh orang Kurdi (PKK) yang sudah diletakkan di luar dari hukum oleh Ankara.