(VOVworld) – Ketika menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson pada Kamis (30/3), yang sedang berkunjung di Ankara, Ibukota Turki, Presiden Turki, Tayyip Erdogan menekankan peranan penting kerjasama dengan berbagai kekuatan “legal” di Suriah dalam perang anti terorisme.
Ilustrasi
(Foto : kantor berita Vietnam)
Menurut sumber informasi Kantor Presiden Tayyip Erdogan, dalam pertemuan tersebut, Presiden Turki dan Menlu AS telah berbahas tentang langkah-langkah koordinasi bersama dalam upaya menghadapi organisasi- organisasi teroris di Irak dan Suriah, khususnya organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) .
Selain itu, dua fihak juga mengungkapkan masalah mengekstradiksikan Ulama Islam, Fethullah Gulen, yang sedang hidup sebagai migran di AS dan dituduh oleh Turki sebagai biang keladi dalam kudeta militer yang gagal untuk menggulingkan Presiden Tayyip Erdogan pada Juli tahun lalu dan upaya-upaya mencegah semua aktivitas yang dijalankan oleh jaringan pimpinan ulama ini di AS.
Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, polisi Belgia memberitahukan ada banyak orang yang luka-luka dalam “bentrokan yang serius” pada Kamis (30.3) di depan Konsul Jenderal Turki di Brussels, Ibukota Belgia. Menurut Jurubicara polisi Brussels, Ilse van de Keere,semua bentrokan meledak di satu jalan di luar Konsul Jenderal Turki. Dia tidak membocorkan angka kongkrit atau tarap luka-luka, namun memberitahukan bahwa ada banyak orang yang menderita luka-luka telah dibawa ke rumah sakit.