Ukraina menolak perjanjian konektivitas dengan EU sepenuhnya karena alasan ekonomi
(VOVworld) – Perdana Menteri Ukraina, Mykola Azarov pada Jumat, (22 November) memberitahukan bahwa keputusan Ukraina yang menghentikan rencana menandatangani Perjanjian konektivitas dengan Uni Eropa (EU) bersifat taktis dan menegaskan bahwa gerak gerik ini tidak memanifestasikan perubahan manapun dalam strategi integrasi pada EU dari Kiev. Pernyataan Azarov ini telah menghadapi tentangan dari para legislator yang menyokong negara ini berintegrasi pada EU.
Perdana Menteri Ukraina, Mykola Azarov
(Foto: vietnamplus.vn)
Keputusan yang mendadak tersebut dikeluarkan pada saat hanya beberapa hari lagi akan berlangsung Konferensi tingkat tinggi “Mitra Timur” yang diadakan di Vilnius, Lithuania, dimana, Ukraina dan EU bisa menandatangani perjanjian yang bersejarah ini. Deputi Perdana Menteri Ukraina, Yuri Boiko menjelaskan bahwa Kiev menghentikan rencana konektivitas dengan EU untuk mempunyai lagi waktu meninjau kerugian akibat kehilangan pasar Rusia dan negara-negara CIS (dalam keadaan Ukraina berkonektivitas dengan EU) maupun kemerosotan produksi industri dimana Kiev ingin menggantinya dengan pasar Eropa. Sebagai pengganti perjanjian ini, Pemerintah Ukraina merekomendasikan perundingan tentang pembentukan konektivitas tiga pihak EU-Ukraina-Rusia, tentunya, EU telah menolaknya dan menegaskan bahwa usulan tentang konektivitas bilateral dari EU tetap berlaku./.