(WOVworld) - Ulama Islam, Fethullah Gulen, yang sedang hidup migran di Amerika Serikat,terus mengutuk pembunuhan terhadap Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, bersamaan itu menegasi tuduhan yang mengatakan bahwa gerakan yang dia pimpin  bersangkutan dengan pembunuhan ini. Gulen menuduh Presiden Recep Tayyip Erdogan menista gerakan yang dia pimpin dan menyindir bahwa Pemerintah Turki akan menciptakan kemudahan bagi pembunuhan-pembunuhan lain, kemudian melemparkan dalih kepada para pendukung  gerakan yang dia  pimpin. Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Rabu (21 Desember), telah menuduh jaringan dari ulama migran Gulen berdiri di belakang pembunuhan terhadap Dubes Rusia di Ankara. Gulen juga dituduh oleh Pemerintah Ankara  sebagai  otak kudeta yang gagal di Turki pada bulan Juli lalu.