Uni Eropa berseru kepada negara-negara anggota supaya mendorong reformasi untuk memberantas pencucian uang
(VOVWORLD) - Komisi Eropa (EC), pada Rabu (24/7), memperingatkan bahwa negara-negara Uni Eropa perlu memperkuat langkah-langkah untuk mencegah arus uang kotor sebesar miliaran euro yang diperdagangkan di bank-bank dalam blok ini pada latar belakang ada banyak lubang dalam cara menangani pencucian uang dari berbagai bank dan pemerintah negara-negara.
Cabang bank "Danske Bank" di Kopenhagen, Denmark (Foto: VNA) |
Menurut kalangan otoritas Eropa, semua bank sering tidak memetuhi ketentuan tentang pemberantasan pencucian uang pada saat banyak badan manajemen di negara-negara Uni Eropa tidak memecahkan sepenuhnya situasi ini dan belum mengatasi lubang-lubang dalam ketentuan sekarang ini.
Para pemimpin Uni Eropa menganggap bahwa negara-negara anggota sebaiknya mempertimbangkan pemberdayaan yang lebih banyak kepada Uni Eropa untuk memperbaiki pengawasan terhadap perilaku pelanggaran keuangan di berbagai bank.
Pada hari yang sama, Komisi Eropa juga mengumumkan hasil peninjauan, di antaranya mengeluarkan penilaian terhadap 10 kasus pencucian uang yang terbongkar di berbagai bank dari tahun 2012-2018. Peninjauan Uni Eropa juga termasuk organisasi-organisasi peminjaman yang dihentikan aktivitas karena tuduhan pencucian uang seperti bank “ABLV” dari Latvia, bank “Pilatus Bank” dari Malta atau bank “FBME Bank” dari Siprus.