(VOVworld) – Uni Eropa, pada Sabtu (30 Mei) memprotes Rusia yang mengeluarkan sebuah daftar hitam yang meliputi 89 warga negara Eropa dilarang masuk ke Rusia. Uni Eropa menganggap gerak-gerik Rusia ini sebagai “
sama sekali otoriter dan tidak masuk akal”. Dalam satu pernyataan, Badan Hubungan Luar Negeri Uni Eropa menunjukkan bahwa kecuali pengumuman nama para perseorangan yang dimasukkan daftar hitam ini, Moskwa tidak mengeluarkan
“informasi lain tentang dasar hukum, standar dan proses mengeluarkan keputusan ini”. Pada hari yang sama, Ketua Parlemen Eropa, Martin Schulz mengimbau kepada Rusia supaya menjamin transparansi keputusan ini. Beberapa negara dimana warga negaranya dimasukkan daftar ini seperti Inggris dan Jerman juga mengecam daftar Rusia tersebut dan berharap supaya Moskwa akan memberikan penjelasan-penjelasan di sekitar gerak-gerik ini.
PM Belanda, Mark Rutte
(Foto: vietnamplus.vn)
Sebelumnya, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, pada Jumat (29 Mei) memberitahukan bahwa Rusia telah mengeluarkan sebuah daftar yang meliputi para politisi Eropa, diantaranya ada banyak legislator Parlemen Eropa dilarang masuk ke Rusia, guna memberikan balasan terhadap sanksi-sanksi yang dikenakan Uni Eropa terhadap Moskwa karena masalah Krimea dan Ukraina. Daftar tersebut meliputi 46 warga negara, legislator, pejabat pertahanan dan keamanan dari negara-negara Polandia, Swedia, Inggris, Jerman, Filandia, Czech, Denmark dan Latvia./.