Uni Eropa Terpecah karena Masalah Mengubah Traktat Uni
(VOVWORLD) - Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa warga Uni Eropa ingin agar uni tersebut menjadi lebih adil, lebih bersatu dan menjadi pelopor dalam perang melawan perubahan iklim, dan mengeluarkan keputusan yang cepat, bahkan jika keputusan tersebut menghilangkan prinsip kesatuan pendapat mutlak dalam beberapa masalah.
Markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia. Foto: AFP/VNA |
Laporan tersebut adalah hasil konsultasi selama satu tahun dengan ratusan warga Uni Eropa dalam kerangka "Konferensi Masa Depan Eropa" untuk mengusulkan beberapa ide guna membantu Uni Eropa dapat memenuhi harapan masyarakat dengan lebih baik. Semuanya ada 49 rekomendasi akan dipertimbangkan oleh Parlemen Eropa (EP), Pemerintah Uni Eropa, dan Komisi Eropa (EC). Rekomendasi tersebut berfokus pada sembilan isu termasuk perubahan iklim dan lingkungan, ekonomi, migrasi, transformasi digital, demokrasi, pendidikan, nilai-nilai, dan supremasi hukum, kesehatan, dan posisi Uni Eropa di dunia.
Terutama, rekomendasi-rekomendasi mengimbau Uni Eropa untuk menghapus prinsip kesatuan pendapat mutlak dalam keputusan Uni Eropa tentang kebijakan luar negeri dan keamanan, perpajakan, keuangan, beberapa bidang keadilan dan dalam negeri, dan pengaman sosial. Prinsip tersebut sering dicela sebagai memperlambat atau bahkan menghambat perkembangan UE.