Anggota Polit Biro, Presiden To Lam, Kepala Badan Pengurus Pemakaman membacakan pidato belasungkawa pada Upacara Belasungkawa Sekjen Nguyen Phu Trong (Foto: VOV)

Yang menghadiri Upacara belasungkawa terhadap Sekjan Nguyen Phu Trong di Wisma Duka Nasional, Jalan Tran Thanh Tong nomor 5, ada Presiden To Lam; Perdana Menteri Pham Minh Chinh; Ketua Majelis Nasional Tran Thanh Man; beserta Sekjen, Presiden Laos, Thoongloun Sisoulith dan Istri; Ketua Partai Rakyat Kamboja, Ketua Majelis Tinggi Kamboja, Hunsen; Ketua Majelis Kekuatan Nasional Kuba, Esteban Lazo Hernandez; wakil dari banyak delegasi internasional dan warga.

Memimpin Upacara belasungkawa, Anggota Polit Biro, Anggota Tetap Sekretariat KS PKV Luong Cuong, Kepala Panitia Penyelenggara menekankan: “Dalam rasa duka cita yang tak terhingga batasnya, pada saat yang sakral ini, kita hadir di sini untuk melepas Sekjen Nguyen Phu Trong ke tempat peristirahatan terakhir”. 

Para utusan dan keluarga Sekjen Nguyen Phu Trong pada Upacara Belasungkawa (Foto: VNA)

Ketika membacakan pidato belasungkawa Sekjen Nguyen Phu Trong, Anggota Polit Biro, Presiden To Lam, Kepala Badan Pengurus Pemakaman, menekankan:

“Sekjen Nguyen Phu Trong merupakan pemimpin yang sangat terkemuka, satu teladan yang cerah tentang usaha belajar dan bertindak sesuai dengan pikiran dan moral Ho Chi Minh, merupakan anggota Partai Komunis yang gigih dan setia, berprestise besar dari Partai, Negara dan rakyat Vietnam, merupakan perwujudan lengkap dari karakter, bakat, watak dan kearifan dari generasi pemimpin Vietnam pada periode pembaruan”.

Protokol mengawal foto Sekjen Nguyen Phu Trong untuk memulai upacara pemindahan peti jenazah (Foto: VNA)

Anggota Polit Biro, Presiden To Lam menegaskan bahwa wafatnya Sekjen Nguyen Phu Trong merupakan kerugian besar yang tak terkompensasi bagi Partai, Negara dan rakyat Vietnam. Negara Vietnam kehilangan seorang pemimpin berbakat. Gerakan komunitas progresif dunia kehilangan seorang ahli teori yang tajam. Sahabat-sahabat dunia kehilangan seorang sahabat yang tulus dan kawan yang dekat, marga keluarga dan kampung halaman kehilangan seorang putra yang terkemuka.

“Hampir 60 tahun melakukan aktivitas revolusioner, Sekjen Nguyen Phu Trong dengan pengetahuan yang luas dan kecerdasannya telah meninggalkan sistem ideologi dan teori yang bernilai tentang jalan revolusioner Vietnam dalam zaman baru untuk seluruh Partai, seluruh rakyat, dan seluruh tentara; dengan konsisten menerapkan secara kreatif Marxisme–Leninisme dan pikiran Ho Chi Minh, dengan target yaitu kemerdekaan bangsa dan sosialisme. Warisan yang tak ternilaikan harganya itu telah memperkokoh kepercayaan yang kuat dengan jalan menuju ke sosialisme dari Vietnam, memberikan kontribusi penting pada perkembangan gerakan komunis di dunia dalam zaman kini”.

Presiden To Lam menegaskan, seluruh Partai, seluruh rakyat, dan seluruh tentara bersumpah untuk berupaya melaksanakan keinginan Sekjen Nguyen Phu Trong, dengan mengukir nasihat di hati: “Sebagai manusia, jadilah seorang komunis, dengan sepenuh hati mengabdi Tanah Air dan rakyat”.

Pada upacara ini, para pimpinan Partai, Negara, tamu internasional dan keluarga Sekjen mengheningkan cipta selama satu menit kepada Sekjen:

Para pemimpin Partai dan Negara memindahkan peti jenazah Sekjen Nguyen Phu Trong (Foto: VNA)

Setelah ucapan terima kasih dari keluarga Sekjen Nguyen Phu Trong, keranda jenazah Sekjen dipindahkan ke mobil pembawa jenazah di luar Wisma Duka Nasional diiringi suara lagu “Hồn tử sĩ” (atau “Jiwa para martir”).

Upacara belasungkawa Sekjen Nguyen Phu Trong di Wisma Budaya Desa Lai Da, Kecamatan Dong Hoi, Kabupaten Dong Anh, Hanoi. Foto: VOV

 

Upacara belasungkawa Sekjen Nguyen Phu Trong di Balai Konvensi Reunifikasi, Kota Ho Chi Minh. Foto: VOV

Keranda jenazah Sekjen Nguyen Phu Trong dibawa melalui jalan-jalan di Ibu kota ke Makam Mai Dich, Kota Hanoi. Upacara pemakaman kenegaraan Sekjen Nguyen Phu Trong berlangsung pada pukul 15.00 hari yang sama.